Pola Tarif
- Peraturan Gubernur DIY Nomor 19 Tahun 2017
- Peraturan Daerah DIY Nomor 11 Tahun 2023
Menurut data dari Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018 menunjukkan bahwa prevalensi penyakit jantung koroner (PJK) sejak tahun 2007 – 2018 mengalami peningkatan. Berdasarkan jenis kelamin, prevalensi PJK terjadi lebih sering pada wanita dibandingkan dengan laki-laki. Penduduk perkotaaan lebih banyak menderita PJK dibandingkan penduduk pedesaan. Dalam kondisi gawat darurat, PJK yang tidak tertangani dengan baik dapat mengakibatkan henti jantung hingga kematian. Menurut data RISKESDAS tahun 2018 cedera sering terjadi pada penduduk usia produktif (15 – 24 tahun) yang menyebabkan panca indera tidak berfungsi, kehilangan sebagian anggota badan dan catat permanen. Laki-laki lebih sering mengalami cedera dibandingkan dengan wanita. Anggota gerak atas dan bawah adalah bagian tubuh yang paling sering mengalami cedera. Kecelakaan lalu lintas adalah penyebab utama terjadinya cedera. Berdasarkan tempat terjadinya, rumah dan lingkungan sekitarnya menjadi tempat tersering terjadinya cedera (44.7%) sedangkan jalan raya menempati posisi kedua tersering (31.4%). Penanganan yang cepat dan tepat dari mulai pre-hospital hingga intra-hopital oleh perawat sangat penting untuk mencegah kecacatan dan kematian. Oleh karena itu perawat dituntut untuk memiliki kompentasi dalam menangani masalah kegawatdaruratan akibat trauma dan gangguan kardiovaskuler. Salah satu upaya dalam peningkatan kompetensi tersebut dilakukan melalui pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS). BTCLS merupakan salah satu pelatihan dasar bagi perawat dalam menangani masalah kegawatdaruratan akibat trauma dan gangguan kardiaovaskuler. Penananganan masalah tersebut ditunjukan untuk melakukanpengkajian awal dan memberikan penanganan kegawatdaruratan dasar sehinga dapat menyelamatkan nyawa dan mencegah kecacatan. Sehubungan dengan hal tersebut, RSUD Wonosari bekerja sama dengan Bapelkes DIY menyelenggarakan Pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) pada tanggal 13-15 November 2024 secara daring via zoom meeting dan tanggal 18-20 November 2024 secara klasikal di Aula Yudistira RSUD Wonosari. Peserta berjumlah 25 orang terdiri dari mahasiswa keperawatan semester akhir, perawat fresh graduate, atau perawat. Adapun materi pelatihan terdiri dari : 1.Mata Pelatihan Dasar -Etika dan Aspek Legal Keperawatan Gawat Darurat -Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) 2.Mata Pelatihan Inti -Bantuan Hidup Dasar -Triage pasien -Penilaian dan penatalaksaaan Awal (Initial Assessment) -Penatalaksanaan Pasien dengan Gangguan Jalan Nafas dan pernafasan (Airway and Breathing) -Penatalaksanaan Pasien Akibat Trauma : Kepala dan Spinal, Thorak dan Abdomen, Musculoskeletal dan Luka Bakar -Penatalaksanaan Pasien dengan Gangguan Sirkulasi -Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Kardiovaskuler -Evakuasi dan transportasi 3.Mata Pelatihan Penunjang -Membangun Komitmen Belajar -Building Learning Commitment (BLC) -Anti Korupsi