Pola Tarif
- Peraturan Gubernur DIY Nomor 19 Tahun 2017
- Peraturan Daerah DIY Nomor 11 Tahun 2023
Diabetes melitus (DM) merupakan salah satu penyebab mortalitas dan morbiditas terbanyak di dunia. Satu pasien dengan diabetes di dunia meninggal setiap 5 detiknya. Selain itu, prevalensi DM pada anak meningkat, baik diabetes tipe-1 maupun tipe-2. Sebagian besar kasus diabetes tipe-1 terdiagnosis awal sebagai ketoasidosis diabetikum (KAD). Mortalitas pada KAD berhubungan dengan edema serebri yang umumnya terjadi 60-90% dari seluruh kematian akibat KAD. Diabetes tipe-1 memerlukan pengobatan dengan insulin seumur hidup dan berdampak penting pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Selain itu, peningkatan kejadian obesitas pada anak di dunia juga berhubungan dengan DM tipe-2 dan sindrom metabolik.
Penatalaksanaan DM pada anak dan remaja terdiri dari 5 pilar penting, yaitu: 1) terapi insulin; 2) pengaturan diet; 3) aktivitas fisik; 4) edukasi; dan 5) pemantauan gula darah. Kelima pilar tatalaksana DM pada anak dan remaja yang komprehensif membutuhkan keterlibatan tim multidisiplin yang terdiri dari dokter, perawat edukator, dietisien, psikolog, dan tenaga ahli lainnya. Pelayanan diabetes melitus pada anak dan remaja masih bergabung dengan pelayanan kasus endokrin lainnya, sehingga belum terdapat tim edukator dokter, perawat dan dietisien. Oleh karena itu sebagai bagian dari Program Jejaring Pengampuan Pelayanan Diabetes Melitus, kami selaku tim Pengampu Nasional untuk DM anak dan remaja berencana untuk melakukan upaya peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dalam menjalankan perannya sebagai edukator DM. Upaya tersebut dituangkan dalam bentuk pelatihan terstandar atau terakreditasi dengan judul Pelatihan Edukator Diabetes Melitus pada Anak dan Remaja Bagi Tenaga Kesehatan Tingkat Dasar.
Berdasarkan hal tersebut diatas Bapelkes DIY bekerjasama dengan Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes RI dan CDIC–IDAI. Pelatihan dilaksanakan selama 6 hari efektif dengan menggunakan metode Blended Learning (20-30 Agustus daring, 26 – 27 Agustus luring di Bapelkes Jogja). Jumlah peserta diikiti oleh 64 orang berasal dari 31 Rumah Sakit dibawah Rumah Sakit Pengampu Regional (RSUP dr. Sardjito, RSUP dr. Kariadi, Rumah Sakit Cipto Mangoenkusumo, RSUD Moewardi). Pelatihan terbagi menjadi dua kelas dengan jumlah peserta 32 orang kelas perawat dengan pengendali pelatihan Ibu Febriani Emilda, S. Kep,Ners,MPH dan 32 orang kelas dietisien dengan Pengendali Pelatihan RR. Umi Maryam , SKM. Pembukaan Pelatihan dilaksanakan secara Daring dengan diBuka oleh Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan drg. Yuli Astuti Saripawan, M.Kes. Pembukaan juga dihadiri oleh Leader Project CDIC Prof. Dr. dr. Aman B.Pulungan, Sp.A (K), Kepala Bapelkes Jogja Bapak Sugiharto, SKM, MPH dan laporan persiapan pelatihan oleh Kepala Seksi Penyelenggaraan Pelatihan Sri Harini, SKM, MPH.
Selama 6 hari efektif pelatihan telah berjalan dengan lancar secara daring maupun klasikal. Peserta mengikuti pelatihan dengan Narasumber berasal dari 4 rumah sakit pengampuan RSUP dr.Sardjito, RSUP dr. Kariadi, RSUD Moewardi dan RS. Cipto Mangunkusumo. Penutupan dilaksanakan tanggal 27 Agustus secara klasikal di Ruang Saraswati dengan ditutup oleh Kepala Bapelkes Jogja dan laporan penyelenggaraan pelatihan oleh Kepala Seksi Penyelenggaraan Pelatihan.