Skip to main content
img_berita
Body

Strategi pencapaian penurunan AKI dan AKB adalah melalui peningkatan akses pelayanan, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, peningkatan pemberdayaan masyarakat dan penguatan tata kelola, dengan salah satu upaya terobosan adalah dengan penetapan kabupaten/kota lokus penurunan AKI dan AKB yang diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan, dan akan dilaksanakan secara bertahap. 

Sebagai salah satu intervensi adalah pentingnya peningkatan kapasitas dokter dalam pelayanan kesehatan ibu dan bayi. Salah satu pendekatan yang banyak digunakan adalah pendekatan safe motherhood, dimana salah satu pilar dalam menurunkan angka kematian ibu, yaitu pemeriksaan kehamilan/ Antenatal Care (ANC) sesuai standar minimal 6 kali selama kehamilan termasuk pemeriksaan dengan Ultrasonografi (USG) dasar obstetri terbatas pada kunjungan ke-1 dan ke-5 oleh dokter. Dalam perjalanan kehamilan seorang ibu, dokter memiliki peran yang sangat penting, terutama dalam skrining faktor risiko pada ibu hamil dan menangani kegawatdaruratan pada ibu hamil. Namun sampai saat ini peran dokter masih dirasa belum optimal dalam kesehatan ibu dan anak. 

Oleh karena itu perlu dilakukan suatu peningkatan kapasitas dokter dalam pelayanan ibu hamil melalui kegiatan Pelatihan Pelayanan ANC dan Penggunaan USG Dasar Obstetri Terbatas Melalui Blended Learning agar pelatihan lebih efektif dan efisien terutama bagi Dokter di wilayah Dinkes Gunung Kidul.

Pembukaan pelatihan dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 13 Juni 2024 di Ruang Arjuna Bapelkes DIY. Pembukaan dihadiri oleh Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Gunung kidul dr. Trianawati, MPH, Kepala Seksi Penyelenggaraan Pelatihan Bapelkes DIY Sri Harini, SKM,MPH, Pengendali Pelatihan Yudi Andriyaningtyas, SST, MKM dan dibuka oleh Kepala Bapelkes DIY Bapak Sugiharto, SKM, MPH. Pelatihan dilaksanakan selama 6 hari efektif dengan metode blended learning tanggal 13 - 15 dan 18 - 20 Juni (13 - 15 luring di Bapelkes, 18 - 20 OJT di Puskesmas Pathuk II, Puskesmas Wonosari I, RSUD Wonosari, RSUD Saptosari). Pelatihan diikuti oleh 15 dokter dari 15 Puskesmas di wilayah Gunung Kidul.