Skip to main content
img_berita
Body

Kanker adalah penyebab kematian nomor dua di dunia, dan menyebabkan 9.6 juta kematian pada setiap tahun, yang mana angka ini hampir sama dengan jumlah penduduk Jakarta. Diperkirakan, 70% kematian akibat kanker terjadi di negara berkembang, termasuk Indonesia. Berdasarkan Globocan 2020, kasus baru kanker di Indonesia adalah sebanyak 396.314 kasus dengan kematian sebesar 234.511 orang. Kanker tertinggi pada perempuan adalah kanker payudara (65.858 kasus), diikuti Kanker Leher Rahim (36.633 kasus). Berdasarkan data BPJS, kanker merupakan penyakit katastropik dengan pembiayaan kedua tertinggi setelah penyakit jantung (3,5 Triliun). 

Dalam pelaksanaan skrining/ deteksi dini kanker diperlukan kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan baik dari sisi sumber daya manusia maupun sarana prasarana. Keberhasilan upaya deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara salah satunya ditentukan oleh sumber daya manusia yang profesional. Untuk itu, diperlukan pelatihan bagi petugas.

Pelatihan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Angkatan III dilaksanakan tanggal 22-26, 29-31 Juli 2024 di Bapelkes Dinas Kesehatan DIY. Pelatihan ini  adalah Kerjasama Bapelkes Diskes DIY dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul yang bersumber Dana dari DAK Non Fisik Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul. Senin, 22 Juli 2024 pelatihan dibuka oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul dr. Sri Wahyu Joko Santoso di Ruang Saraswati, Bapelkes DIY bersama Kepala Bapelkes Dinas Kesehatan DIY Bapak Sugiharto, SKM., MPH dan Kepala Seksi Penyelenggaraan Pelatihan Bapelkes DIY Ibu Sri Harini, SKM., MPH. Pelatihan akan berlangsung selama 8 hari efektif, dengan 2 hari Praktek Lapangan yang akan dilakukan di 3 Puskesmas di wilayah Bantul.