Skip to main content
img_berita
Body

Tuberkulosis atau TB masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang menjadi tantangan global. Saat ini peringkat Indonesia telah turun menjadi kedua diantara negara dengan beban TB tertinggi di dunia. Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 mengenai prevalensi TBC paru menurut karakteristik umur tertinggi pada rentang umur 59-65 tahun (0,59%), pendidikan SD/MI (0,37%), dengan pekerjaan utama sebagai nelayan (0,50%). Proporsi penularan kontak serumah TBC Paru di DIY sebeasar 0,5%. Proporsi penularan kontak serumah TBC Paru secara Nasional adalah 0,2% dan proporsi mendapatkan TPT secara nasional adalah 46,8%. Proporsi alasan utama tidak mendapatkan TPTY adalah karena merasa tidak bergejala (56,2%), obat tidak tersedia di fasyankes (2,5%) tidak diberi oleh tenaga kesehatan (35,2%) atau lainnya (6,1%). Berbagai tantangan Penaggulangan TB seperti TB/HIV, TB-DM, MDR-TB, TB pada anak dan masyarakat rentan lainnya, Komponen sumber daya manusia (SDM) dalam mendukung pelaksanaan kegiatan Program Penanggulangan TB harus dipenuhi sesuai standar minimal disemua tingkatan layanan yaitu FKTP dan faskes lainnya baik pemerintah dan swasta Kapasitas teknis dan manajemen perlu diperkuat dengan pendekatan yang sistematis untuk pengembangan sumber daya manusia ini. Semua jenis SDM yang diperlukan dalam Penanggulangan TB secara teratur dilakukan pemantauan untuk mengetahui kebutuhan baru sejalan dengan pemekaran wilayah yang diikuti perkembangan Fasyankes dan atau penggantian staf terlatih yang alih tugas (turn over) Dalam rangka meningkatkan mutu, profesionalisme dan kompetensi tenaga kesehatan diperlukan berbagai upaya, diantaranya melalui pendidikan dan pelatihan. Pelatihan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan.baik di FKTP . Pelatihan SDM harus mengacu pada Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan P2 TB yang mana didalam nya standar antara lain Kurikulum ,Materi Modul Pelatihan TB di Fasyankes ini memberikan petunjuk pelatihan yang harus diberikan kepada seluruh pelayanan kesehatan tingkat pertama dalam upaya Penanggulangan TB di Indonesia. Berdasarkan hal tersebut diatas maka Bapelkes DIY bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul melaksanakan Pelatihan Penanggulangan Tuberculosis bagi Petugas Kesehatan Di FKTP. Pelatihan diselenggarakan dengan menggunakan anggaran DAK NON FISIK dari Kementerian Kesehatan, dilaksanakan selama 4 hari efektif (24 – 27 Juni 2024). Peserta pelatihan berjumlah 30 orang berasal dari Nakes (Dokter dan Perawat) di Puskesmas wilayah Dinas Kesehatan kabupaten Gunung Kidul. Pembukaan dilaksanakan tanggal 24 Juni dibuka Kepala Bapelkes DIY Bapak Sugiharto SKM,MPH dihadiri Kepala Seksi Pencegah dan Pengendalian Penyakit Menular dan Zoonosis Dinkes Gunung Kidul Ibu dr. Yuyun Ika Pratyiwi, MPH dan Kepala Seksi Penyelenggaraan Pelatihan Bapelkes Sri Harini, SKM,MPH.